Senin, 31 Agustus 2020

PENGENDALIAN KONTAMINASI

 Materi Daring Pertemuan Ke-3

Sekolah                    : SMK Negeri 2 Palembang
Kelas/Semester        : X (Sepuluh)/Ganjil
Kompetensi Dasar   : 3.3 Memahami prinsip-prinsip pengendalian kontaminasi
                                   4.3 Menerapkan prinsip-prinsip pengendalian kontaminasi


        Pada proses produksi, bahan dasar industri yang meghasilkan produk atau komponen-komponen mesin akan menghasilkan limbah yang berbentuk padat, cair, dan gas. Hal ini terjadi disemua industri barang, termasuk industri otomotif. Jika limbah tidak dikelola dengan benar maka akan mencemari lingkungan. Saat ini dibengkel-bengkel skala kecil, limbah-limbah tersebut belum dikelola secara baik sehingga mencemari lingkungan.
        Benda padat, cair, atau gas yang terkontaminasi berupa limbah hendaknya dikelola dan dikendalikan supaya tidak mencemari lingkungan sekitarnya.
        Terkait dengan pengendalian kontaminasi, coba anda amati bengkel-bengkel otomotif yang melakukan bongkar pasang mesin, dan bengkel otomotif yang membuat  komponen/sparepart. Pelajari dan cari tahu apakah ada benda padat, cair, atau gas yang terkontaminasi (menjadi limbah) saat melakukan pekerjaan. Diskusikan dengan teman anda, simpulkan dan presentasikan.

A. KONTAMINASI DARI PENCUCIAN KOMPONEN
        Dalam bongkar pasang mesin komponen-komponen mesin yang kotor dengan oli atau gemuk harus dicuci den dibersihkan sebelum dipasang kembali. Media pembersih atau cairan pembersih akan terkontaminasi oleh oli atau kotoran sehingga menjadi limbah. jika limbah tersebut tidak dikelola dengan benar maka akan mencemari lingkungan. Hal yang perlu diperhatikan untuk pekerjaan bongkar pasang antara lain tempat pencucian, media pembersih, keselamatan kerja dan pengendalian kontaminasi.
1. Tempat Pencucian
        Komponen-komponen yang kotor seperti roda-roda gigi,as,lager, dan komponen lainnya dibersihkan, dicuci ditempat atau didalam bak khusus sehingga tidak berceceran mengotori lantai atau lingkungan disekitarnya.
2. Bahan Pembersih
        Bahan dan media pembersih dapat berupa bahan cairan kimia pembersih, seperti tricholethan, tetrachlormethan, dan perchlorethan. Selain cairan di atas pada bengkel-bengkel kecil biasanya menggunakan minyak tanah atau solar sebagai cairan pembersih.
3. Kontaminasi
        Dampak dari kegiatan pencucuian komponen adalah media pembersih yang terkontaminasi menjadi limbah. Limbah tersebut anatara lain berupa limbah pembersih kimia, limbah minyak tanah dan solar, limbah majun kotor, dan limbah serbuk gergaji kotor.
4. Keselamatan Kerja
        Untuk menghindari hal-hal yana tidak diinginkan pada saat bongkar pasang mesin, kita harus memperhatikan hal-hal berikut.
  • Jangan merokok selama membersihkan komponen.
  • Gunakan sarung tangan saat membersihkan komponen.
  • Bersikap hati-hati terhadap percikan bahan pembersih kimia.
        Sebagai tindakan preventif untuk menghindari terkontaminasinya lingkungan dari dampak bongkar pasang mesin antara lain sebagai berikut.
  • Jangan membersihkan komponen langsung di atas tanah, gunakan penampung.
  • Jangan membuang limbah lumpur minyak pada saluran air atau sungai.
  • Jangan membakar limbah majun bekas dan serbuk gergaji secara sembarangan.
  • Kumpulkan limbah pencucian sesuai dengan petunjuk pengelolaan.
5. Pengendalian Kontaminasi
        Cairan kimia yang digunakan untuk membersihkan komponen dibengkel pembuatan komponen otomotif atau komponen mesin lainnya, limbahnya selain mengandung kimia juga mengandun oli. Hal ini jelas berbahaya untuk lingkungan hidup. untuk mengenendalikan kontaminasi limbah cairan pembersih terhadap lingkungan, perlu dilakukan penaganan melalui cara berikut.
  • Bengkel harus menpunyai tempat pencucuian komponen yang memadai.
  • Siapkan tempat tempat penampungan limbah khusus untuk limbah kimia.
  • Jangan membuang limbah kesembarang tempat seperti tanah, selokan, atau ke sungai sebelum dinetralisasi.
  • Limbah sisa pencucian komponen dikumpulkan pada tempat yang telah disediakan.
  • Limbah yang telah dikirim kepabrik pemusnah limbah untuk diproses lebih lanjut.
Gambar berikut merupakan diagram air untuk pengendalian kontaminasi cairan pembersih kimia.


B. MENANGANI LIMBAH OLI
            Limbah oli yang dihasilkan dari begkel mesin, juga harus dikelola dengan benar. Karena limbah oli akan mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan serta kenyamanan bekerja. Sebeneranya limbah oli masih memiliki nilai jual. Oleh karena iu hendaknya limbah oli dikumpulkan dan disimpan dengan benar dan baik.
            Ada beberapa langkah yang perlu diambil dalam menangani  limbah oli, sebagai berikut.
  • Setiap bengkel otomotif atau bengkel permesinan harus mempunyai tempat penampungan limbah oli yang tertutup.
  • Setiap oli mesin oli bekas harus dikumpulkan pada tempat yang telah dipersiapkan.
  • Tempat oli harus terhindar dari kebakaran.
  • Oli yang tercecer harus dibersihkan secepat mungkin untuk menghindari kecelakaan, disarankan menggunakan  serbuk kayu untuk mengeringkannya.
  • Gunakan alat filter oli untuk mengoptimalkan pemakaian oli sebelum menjadi limbah oli.
  • Oli bekas dapat juga digunakan untuk melapisi permukaan benda produk atau permukaan mesin yang tidak dicat agar tidak cepat berkarat.
  • Oli yang terkumpul dapat dijual kepabrik untuk didaur ulang.
C. OPTIMALISASI PENGGUNAAN OLI PELUMAS (FILTERING)
            Pada prinsipnya, semua jenis mesin dibengkel yang menggunakan sistem transmisi roda gigi dipastikan memakai bahan pelumas oli. Volume dan viskositas penggunaan oli tergantung pada sistem pelumasan dan beban kerja transmisi tersebut. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menangani limbah oli tersebut, yaitu : 
  • Mengumpulkan oli bekas berdasarkan merk dagang, jenis penggunaan, dan viskositas pada satu drum/tempat.
  • Memisahkan unrus partikel logam yang ada dalam oli menggunakan unit peralatan filter.
  • Oli yang sudah disaring ditempatkan pada drum/tempat yang bersih.
  • Pada saat akan mengganti oli mesin, oli yang sudah disaring ditambah adiftif pelumas menurut ketentuan fungsi dan penggunaannya (seperti jenis adiftif penambah daya lumas, meningkatkan ketahanan temperatur tinggi, dan anti korosi).
  • Pemakaian oli yang telas telah disaring disarankan hanya untuk satu kali walaupun sudah ditambah aditif.

D. MENANGANI LIMBAH KEROSIN
            Limbah kerosin dihasilkan dari pekerjaan bonkgar pasang dan pencucuian komponen. Kerosin yang telah dipakai berwarna hitam krena terkontaminasi tercampur dengan kotoran oli atau kotoran lain yang mengandung unsur logam dan karbon. Jika sudah tidak dapt digunakan lagi maka limbah ini harus dikumpulkan pada tempat yang telah disediakan.
            Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menangani limbah kerosin antara lain sebagai berikut.
  • Setiap bengkel yang menggunakan kerosin harus menyediakan tempat limbah kerosin.
  • Jauhkan limbah kerosin yang telah terkumpul dari resiko kebakaran.
  • Limbah kerosin dari mesin EDM digunakan untuk membersihkan komponen atau kotoran yang disebabkan oleh oli atau gemuk.
  • Jangan membuang kerosin disembarang tempat, seperti ditanah, selokan atau ke sungai karena dapat mencemari lingkungan.
  • Jika kerosin tertumpah atau tercecer ke lantai, bersihkan dengan menggunakan lap secepatnya.

Keterangan :
  1. Limbah kerosin (Terkontaminasi oli, beram, kotoran lainnya)
  2. Drum penampung
  3. Pengendap
  4. Penampung sementara kerosin bekas (bersih lumpur)
  5. Penampung lumpur untuk dimusnahkan
  6. Kerosin bekas untuk digunakan kembali.

UJI KOMPETENSI 1

1. Apa yang diperlukan untuk kegiatan bongkar pasang mesin? Jelaskan.
2. Sebutkan macam-macam cairan kimia pembersih?
3. Sebutkan media pembersih yang terkontaminasi menjadi limbah?
4. Apa yang oerlu diperhatikan saat membongkar pasang mesin? Jelaskan.
5. Apa akibat dari adanya limbah oli yang tidak dikelola dengan benar? Jelaskan.

SELAMAT MENGERJAKAN TUGAS DARING...👍💪

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MEMAHAMI KLASIFIKASI ENGINE

  Materi Daring  Pertemuan Ke-5 Sekolah                         :  SMK Negeri 2 Palembang Kelas/Semester          :  X (Sepuluh)/Ganjil Komp...